catatan kaku: surat tembok

, , No Comments

12.12 26/06/12

    Halo, apakabar? Semoga sehat dan selalu penuh bahagia. Pasti sedang bersenang-senang ya? Alhamdulillah jika benar, aku akan senang sekali mendengarnya.

    Aku pengen cerita sama kamu, seperti dulu. Dimana? Disini, iya disini. Yang mungkin ya cuma disini. Cukup kamu diamkan saja, itu sudah membuatku lega kok. dan tolong juga jangan dibaca ya! oke.

    Jadi bagini, pertama kamu cukup hebat. Kenapa? Kamu berhasil memegang kendali hampir separuh dari hidupku dan ketika kamu pergi begitu saja, kamu lupa menyerahkan kendalimu kembali padaku kan? Lalu ya begini, semua menjadi berantakan.

    Kedua, terimakasih sudah memberikanku pengalaman pahit, asam, manis dan lainnya, juga semuanya yang sudah kamu berikan -termasuk pelajaran-pelajaran penting yang gak mungkin aku lupa.

    Ketiga, diawalnya aku mengambil keputusan itu aku ragu, dan benar kata orang "janganlah memilih sesuatu dengan gegabah". Aku sekarang paham mengapa seseorang mencipta jargon itu -tentunya dari sepenglihatanku. Aku dibutakan oleh duniawi, mereka bilang surga: sekarang aku tau nyatanya, surga untuk dajjal. Lalu untuk sekarang? Aku perlahan melepaskanmu, tanpa beban. Hebat kan aku? Tapi aku masih kalah hebat -cepat- dari kamu, suara saja masih kalah sama kecepatan kamu.

    Selamat.
   
    Keempat, kamu barang susah dicari. Aku meninggalkan bekas lecet dikamu, dan tentu harga jualmu berkurang. Tapi, jangan khawatir kamu bakalan laku keras selama kamu pertahanin caramu itu. Pontang-panting sesenang-senangnya kepada korbanmu pasti. Emm, saranku hati-hati, untuk kali ini aku kurang tau nasibmu, semoga kamu bukan menjadi korban -senang-senangmu-

Sekali lagi selamat!

0 komentar:

Posting Komentar