catatan kaku
21.42 03/06/2012
Jarang sekali aku mendapati mimpi yang menjadi kenyataan dikemudian hari. Selama ini mimpiku cukup aku artikan sebagai dinamika alam ideku. Hanya nyata diawang-awang. Tidak pernah aku tanggapi secara berlebihan. Apalagi bersangka-sangka bahwa itu semua akan terjadi
Namun semua itu berbalik ketika yang ada dimimpi itu adalah sosokmu dan sosokku. Entah kenapa saat bermimpi tentang kamu dan aku, terasa ada sesuatu yang berbeda. Rasa-rasanya begitu nyata terjadi. Hingga aku terhentak kaget, mereka –partikel mimpi- pentas didepan mataku, dialam nyata! “ini pernah terjadi di episode mimpiku” kata otak kiriku. Jelasnya, soal kamu tentu.
Aku dejavu.
Sekarang, kejadian macam itu kembali tampil di panggung pentas mimpiku. Mencabik perasaan, seolah mengajak flashback ke akhir tahun 2011 saat semuanya lebih baik dari ini, ya Desember itu.
Menyesal? Tidak. Kutegaskan lagi, tidak. Aku menyadari, ini hanyalah pergolakan hati yang wajar terjadi pada manusia bodoh macam aku. “Lalu, Apa guna kamu menulis seperti ini? layaknya seorang rubah yang hilang taringnya saja kau ini”, dia –otakku- mendebat batin. Dia protes, atasnama ketidaknyamanan yang dirasakanya, tentu saja kepada batin ini. Lalu aku sampaikan jawaban dari batinku, “itu dia pertanyaan yang sulit aku jawab”.
Kukira, bila hari ini ketentuan-Nya perihal hukum hubungan hidupmu dan hidupku masih belum diamandemen --selalu terjadi proyeksi mimpi di dunia nyata kita: aku was-was.x
0 komentar:
Posting Komentar